Kamis, 18 Agustus 2011

Indahnya Kebersamaan

Manusia diciptakan dengan bentuk fisik, warna kulit, budaya, pandangan dan agama atau keyakinan yang berbeda-beda. Namun dengan adanya segala perbedaan tersebut, mereka diharapkan mampu untuk saling mengenal dan menghormati satu sama lain. Setiap orang mencari kedamaian dan keharmonisan, karena inilah yang kurang dalam kehidupan kita. Dari waktu ke waktu kita semua mengalami gejolak, gangguan, ketidakharmonisan, penderitaan; dan ketika seseorang menderita karena bergejolak, seseorang tidaklah menyimpan gejolak ini untuk seorang diri saja. Ia juga akan membagikannya ke orang lain. Gejolak akan menyelimuti atmosfir di sekeliling orang yang menyedihkan tersebut. Setiap orang yang berhubungan dengannya juga menjadi terganggu dan bermasalah. Ini pastilah bukan jalan yang tepat untuk hidup. Seseorang seharusnya hidup dalam damai dengan dirinya sediri, dan dengan orang lain. Lagipula, manusia adalah makhluk sosial. Ia perlu hidup dalam masyarakat, untuk hidup dan berhubungan dengan yang lain. Bagaimanakah kita hidup dengan penuh kedamaian? Bagaimanakah kita tetap harmonis dengan diri kita sendiri dan memelihara kedamaian dan keharmonisan di sekeliling kita, sehingga yang lain juga hidup dalam kedamaian dan penuh dengan keharmonisan?

Manusia memang tidak semata-mata makhluk individu, tapi juga merupakan makhluk sosial. Faktanya, seseorang memang tidak bisa hidup sendirian. Mereka satu sama lain harus selalu bermitra dalam mencapai kebaikan bersama.

Islam bahkan memerintahkan segenap manusia untuk senantiasa berjamaah dan berlomba dalam berbuat kebaikan. Sebaliknya, Islam melarang manusia bersekutu dalam melakukan dosa dan permusuhan. "Bertolong-tolonganlah kamu dalam berbuat kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya." (QS al-Maidah [5]:2)Setiap orang tentu ingin hidup rukun dan harmonis dengan tetangganya.

Hanya orang-orang yang memiliki penyakit hati saja yang mungkin menolak suasana hubungan harmonis itu. Keharmonisan hubungan bertetangga sebenarnya amat penting. Sebab kekuatan sendi-sendi sosial suatu masyarakat, sangat ditentukan oleh keharmonisan hubungan antarwarganya. Sebaliknya, bila dalam suatu komunitas terjadi disharmoni hubungan antaranggotanya, maka akan melemahkan sendi-sendi sosial komunitas tersebut.Pandangan dasar inilah yang akan melahirkan sikap toleransi pada masing-masing pemeluk agama. Mereka saling menghormati keyakinan agama kelompok masyarakat lainnya. Bahkan dalam hal keduniawian, mereka bekerja sama dengan erat. Keberagaman atau perbedaan dalam masyarakat, baik warna kulit, budaya, ataupun agama, menunjukkan bahwa kehidupan bermasyarakat bersifat universal. Karena itu, perbedaan ini, khususnya agama, tak semestinya menghalangi anggota masyarakat tetap bersifat toleran. toleransi ini sangat dibutuhkan dalam sebuah masyarakat yang memiliki keberagaman. Dalam hal ini, setiap anggota masyarakat bukan berarti meleburkan keyakinannya dengan keyakinan anggota masyarakat lainnya. Mereka dapat terus memupuk keyakinan agamanya, namun tetap menghormati keberadaan keyakinan agama lainnya. Mereka juga tak memaksakan keyakinan itu kepada anggota masyarakat lainnya.Pasalnya, perbedaan yang muncul di dalam masyarakat pada dasarnya merupakan fakta kehidupan yang tidak dapat dihindari. Namun perbedaan seharusnya tidak menjadi penghambat dalam menciptakan kehidupan sosial yang harmonis dan penuh kedamaian. Keharmonisan dapat terjadi bukan karena tidak ada perbedaan, tetapi keharmonisan tercipta melalui sikap kita yang menerima, memahami, dan menyikapi secara positif setiap perbedaan yang ada. Kehidupan yang harmonis dan damai didambakan oleh setiap umat manusia di muka bumi ini.

Jadi, perbedaan itu merupakan anugerah yang harus dikelola dengan baik oleh setiap manusia. Ini berarti, perbedaan tidak semestinya melahirkan kesalahpahaman atau bahkan pertikaian di dalam masyarakat. "Kuncinya, setiap kelompok masyarakat harus memandang bahwa perbedaan memang tak bisa dihindarkan," tandasnya.

Oleh karena itu kita harus bersama-sama melakukan upaya yang baik untuk mewujudkannya. Bila masyarakat memiliki pandangan yang sama bahwa mereka diciptakan dalam kondisi yang berbeda, maka tak akan ada konflik akibat perbedaan itu. Sebagai anggota masyarakat yang majemuk, kita dapat memulai dari diri sendiri agar dapat mewujudkan hidup harmonis.

Nama : Achmad Aries Bastoni

Kelompok : 8 (Iraq)

Nama Gelar : Kut